Halaman

Kamis, 11 Desember 2014

White Box dan Black Box


White Box
White box adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara procedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian.
Pengujian white box :
· Untuk mengetahui cara kerja suatu perangkat lunak secara internal
· Untuk menjamin operasi-operasi internal sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dengan menggunakan struktur kendali dari prosedur yang dirancang.

Keuntungan White box testing:
· Sebagai Software engineer yang memiliki akses ke source code, hal ini menjadi sangat mudah untuk melakukan skenario pengujian secara efektif.
· Membantu Software engineer untuk mengoptimalkan source code.
· Baris kode yang tidak efisien dapat dihilangkan agar mencegah bugs pada program.

Kerugian White box testing:
· Karena dibutuhkan Software engineer yang berpengalaman dalam White box testing sehingga mengeluarkan biaya tambahan.
· Terkadang sangat sulit melihat setiap baris kode untuk mencari bugs pada program yang akan diuji.


Black Box
Blackbox testing. Sedangkan Blackbox testing merupakan kebalikan dari White box testing dimana Software Tester tidak memiliki akses source code atau mengetahui implementasi dari program tersebut untuk mencari adanya kesalahan pada program dan juga tidak diharuskan memiliki pengetahuan tentang programming dan implementasinya. Ketika melakukan Blackbox testing, tester akan berinteraksi dengan user interface yang menyediakan input dan memeriksa outputnya, juga menguji performa program atau menguji function-function yang tidak bekerja dengan benar.

Keuntungan Blackbox testing:
· Cocok dan efisien untuk source code dengan skala besar.
· Menguji program dari sudut pandang user.
· Software tester dalam jumlah yang banyak dapat menguji program tersebut tanpa harus memiliki pengetahuan tentang programming.

Kerugian Blackbox testing:
· Software tester hanya menjalankan beberapa skenario pengujian yang dipilih.
· Pengujian yang tidak efisien karena Software tester memiliki pengetahuan yang terbatas tentang program.
· Pengujian yang tidak spesifik karena Software tester tidak memiliki akses ke source code.

Sumber : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar